Rangkuman Disertasi Doktoral

Drs. Bafirman,M.Kes.AIFO:
Penjasorkes Modifikasi,
Sebuah Alternatif Model Pembelajaran

KEBERHASILAN pembangunan bidang pendidikan saat ini pada umumnya  oleh pendidik, orang tua, dan masyarakat, hanya diukur dari tercapainya target akademis. Siswa diarahkan agar pandai secara kognitif. Materi pelajaran yang berkaitan dengan pembentukan karakter kurang mendapatkan perhatian.

Kalaupun ada, orientasinya lebih pada kognitif, kurangnya penghayatan untuk belajar dan mendalami materi lebih lanjut. Dampak negatifnya, mengubah orientasi belajar untuk meraih nilai tinggi jika ingin dianggap berhasil. Hal ini mendorong para siswa untuk mengejar nilai dengan cara tidak jujur, seperti mencontek, menjiplak, dan sebagainya. Di samping itu, indeks kebugaran jasmani para siswa pada umumnya dalam kategori yang rendah.

Lunturnya nilai-nilai karakter para siswa, terlihat dari gaya hidup yang makin mengorbankan kepentingan moral, adanya indikasi krisis nilai yang memperlemah watak individu. Salah satu fakta, pengguna narkoba sebagian besar adalah anak sekolah.

Nilai-nilai keberadaban telah tereduksi oleh perilaku cenderung biadab; tawuran pelajar, mahasiswa dan warga, pemerkosaan, pembunuhan, bunuh diri, aborsi, oknum tokoh masyarakat terlibat kriminal dan korupsi, serta perilaku vandalistis: bakar membakar,
demontrasi, penonton yang semena-mena dan lain sebagainya.

Pendidikan karakter di sekolah selama ini baru menyentuh pada tingkatan pengenalan norma atau nilai-nilai, dan belum pada tingkat penghayatan dan tindakan nyata dalam hidup keseharian. Karena adanya sistem yang belum terpadu antara kurikulum dengan pelaksanaan proses pembelajaran.

Disertasi ini memberikan kontribusi yang positif terhadap pembentukan karakter dan peningkatan kualitas kesegaran jasmani siswa
serta memperbaiki kualitas pembelajaran. Kedua hal ini sangat penting, bahkan mendesak dan mutlak adanya. Karena, jika siswa memiliki karakter kurang baik dan kesegaran jasmani  rendah mengakibatkan terganggunya tingkat perkembangan emosi-sosial dan kurang mampu mengontrol diri.

Pendidikan Jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) memiliki kompetensi untuk menyempurnakan watak dan kepribadian siswa agar memiliki sifat baik. Kandungan makna Penjasorkes atau hikmah dari tradisi berolahraga, bukan hanya menunjang peningkatan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga mampu menumbuhkan budaya kesolehan sosial berdasarkan pada nilai-nilai sportifitas, kreativitas, kedisiplinan dan tanggung jawab.

Penelitian dilakukan bersifat kualitatif dan kuantitatif, dengan   rancangan penelitian pengembangan (Research and Development).
Tujuan penelitian adalah; (1) Mengembangkan model pembelajaran Penjasorkes yang inovatif, sesuai konsep-konsep teoretik dan
memberdayakan lingkungan budaya lokal dan potensi sumberdaya sekolah untuk pembentukan karakter dan peningkatan kualitas
kesegaran jasmani peserta didik. (2) Diharapkan dapat mengatasi persoalan karakter dan kualitas kesegaran jasmani yang dibutuhkan untuk membentuk sumberdaya manusia yang berkualitas.

Temuan Penelitian: (1) Terdapat perbedaan karakter siswa antara kelompok siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran Penja
sorkes modifikasi dengan kelompok siswa yang diberi perlakuan pembelajaran Penjasorkes konvensional pada SD Inti dan SD Imbas. Siswa yang  diberi pembelajaran melalui model pembelajaran penjasorkes modifikasi memiliki karakter yang lebih baik dari siswa yang mendapatkan pembelajaran konvensional. (2) Terdapat perbedaan kualitas kesegaran jasmani siswa antara kelompok siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran Penjasorkes modifikasi dengan kelompok siswa yang diberi perlakuan pembelajaran Penjasorkes konvensional pada SD Inti dan Imbas. Siswa yang  diberi pembelajaran melalui model pembelajaran penjasorkes modifikasi memiliki kualitas kesegaran jasmani yang lebih baik daripada yang  mendapatkan pembelajaran konvensional. (3) Terdapat kontribusi yang sangat bermakna antara karakter dengan kualitas kesegaran jasmani peserta didik melalui penggunaan model pembelajaran penjasorkes pada SD Inti dan SD Imbas.

Berarti, hasil pengembangan dan uji keefektifan model pembelajaran Penjasorkes modifikasi menunjukan sebuah alternatif model pembelajaran yang dapat memberikan solusi bagi pelaksanaan kurikulum di sekolah dengan berbagai keterbatasan yang ada. Untuk itu guru Penjasorkes dituntut lebih kreatif dalam menerapkan dan mengembangkan pembelajaran yang bertujuan untuk melaksanakan amanah kurikulum secara optimal.

Model pembelajaran penjasorkes modifikasi, salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran Penjasorkes di SD untuk pembentukan karakter siswa dan peningkatan kualitas kesegaran jasmani siswa.

Model pembelajaran Penjasorkes modifikasi dapat membudayakan pendidikan karakter di kalangan siswa secara sistematis, dan
merupakan wahana yang  ampuh bagi persemaian karakter dan kepribadian peserta didik, dan siswa yang memiliki karakter baik lebih bersemangat membiasakan diri untuk melakukan aktivitas fisik dan selalu lebih aktif mengikuti pembelajaran Penjasorkes. (*)

RIWAYAT HIDUP

Nama           : Bafirman
Lahir            : Sungai Jambu, 4 November 1959
Orang Tua    : H. Barin (alm) dan Hj. Zainab (alm).
Istri              : Dra. Hj. Asnetti (1986) guru SMAN 8 Padang
Anak            : Wahyudi Putra (23 tahun)
Asepsetiawarman (21 tahun)
Febri Suryananda (18 tahun)
Mutiara Firanti (14 tahun).
Pangkat      :  Pembina Utama Muda/Lektor Kepala (IVC).
Pendidikan   :
- SDN Sungai Jambu (tamat 1972)
- PGA 4 Tahun (1977)
- PGA 6 Tahun (1979)
- SMAN 1 Bukit Tinggi (Ujian luar biasa) (1979)
- Sarjana Jurusan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Pendidikan
Olahraga dan Kesehatan IKIP Padang (1983)
- Magister Ilmu Kesehatan Olahraga Universitas Airlangga (UNAIR)  Surabaya (1996)
- Program Doktor Ilmu Pendidikan Program Pascasarjana UNP.

Pekerjaan/Jabatan:
- Dosen Jurusan Kesehatan dan Rekreasi FIK-UNP 1985-sekarang.
- Dosen Luar Biasa Universitas Terbuka, 2006-2009.
- Dosen Luar Biasa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia,   2009-2010.
- Pembantu Dekan Bidang Akademis FIK-UNP, 1999- 2007.
- Ketua Jurusan Kesehatan dan Rekreasi FIK, 1996-1997.
- Ketua laboratorim Jurusan Kesehatan dan Rekreasi, 1991-1993.
- Anggota Senat FIK UNP, 1999- 2007.
- Tim SP4 Universitas Negeri Padang, 2002-2004.
- Anggota Litbang KONI Sumatera Barat, 1987- 1992.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <strike> <strong>